Tips Memilih Memori yang Tepat untuk Perekaman Video

Tips Memilih Memori yang Tepat untuk Perekaman Video

Selain kamera, memori juga berperan penting agar seluruh hasil jepretan bisa tersimpan.
Terlebih jika Sahabat Fotografi juga hobi melakukan rekaman video, tentu memori yang diperlukan juga harus mengakomodasi kebutuhan.
Oleh sebab itu, sebaiknya kamu memperhatikan beberapa tips berikut sebelum memilih memori yang tepat untuk perekaman video.

 

Perhatikan Indikasi Kecepatan

Ada dua jenis indikasi kecepatan, yaitu speed slass dan Ultra High Speed (UHS). Apabila speed class menentukan kinerja
kecepatan penulisan minimum saat merekam file foto, maka UHS class menentukan kinerja perekaman video. Indikasi speed class
ditentukan oleh asosiasi SD dengan class 2, 4, 6, dan 10. Angka-angka ini menunjukkan kinerja dari memori. Misalnya, class 4 berarti
memiliki kecepatan kartu 4MB per detik.

Sementara itu, UHS class ditentukan oleh asosiasi SD, antara lain class 1 (U1) dan UHS Speed Class 3 (UH3).
Memori dengan UHS memiliki kecepatan maksimal hingga 312MB per detik. UHS inilah yang biasanya menjadi indikator
pemilihan memori untuk perekaman video. UHS 1 menjamin minimum aliran data 10MB per detik saat merekam video sehingga
lebih cocok digunakan untuk video beresolusi full HD. Sedangkan, UH 3 memiliki minimum aliran data sebesar 30MB per detik,
yang sangat cocok untuk kebutuhan perekaman video beresolusi 4K.

 

Kecepatan Transfer Data

Memori dengan kecepatan transfer data yang tinggi memungkinkan Sahabat Fotografi untuk melakukan shoot dalam mode drive
atau burst lebih lama. Aspek ini memiliki peran yang cukup penting karena saat merekam video, kamera harus segera melakukan
proses rekam data ke memori secara real time. Itulah mengapa ada pembagian kecepatan transfer data yang disebut sebagai class
pada SD Card dan VPG pada CF Card.

 

Pilih Memori dengan Tipe Class 10

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, angka pada class memori menunjukkan kinerjanya. Maka, memori tipe class 10
menawarkan kecepatan minimal sebesar 10MB per detik. Hingga sekarang, tipe class 10 masih menjadi yang tertinggi untuk memori.
Menariknya, Sahabat Fotografi bisa menggunakan memori tipe class 10 tidak hanya di kamera DSLR atau mirrorless, tetapi juga di
smartphone atau tablet yang sudah mendukung fasilitas perekaman video full HD hingga 4K. Jadi, pastikan memori yang Sahabat Fotografi
beli bertipe class 10.

Namun, jika ingin membutuhkan yang kualitas lebih cepat, Sahabat Fotografi bisa membeli memori dengan format UHS Mark-III yang memiliki
kecepatan hingga 90MB per detik. Tentunya Sahabat Fotografi harus menyiapkan budget yang lebih banyak apabila memang ingin membelinya.

Cara Mencegah Noise Pada Video

Cara Mencegah Noise Pada Video

Pada umumnya, masalah ini muncul biasanya setelah merekam video di kondisi yang redup/kurang cahaya/gelap.
“Duh, tapi kita maunya rekam di kondisi seperti itu – gimana dong?”. Tenang, tetep bisa kok guys!
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan untuk mencegah dan mengurangi noise pada video.

 

1. Buka Aperture selebar mungkin


Buka dan nyalakan kameramu. Ganti preset ke “Manual”, dan pilih setting Aperture.
Lalu pilih nilai terkecil. Semakin kecil nilainya, semakin lebar Aperturenya.

Kalau ternyata nilai terkecil yang tertampil masih tergolong besar, misal di atas f/ 3,
berarti memang karena lensa kameranya cuma bisa segitu. Ganti lensa kamera kamu dengan lensa ber-aperture paling lebar,
usahakan di bawah f/ 3.


2. Utak-atik dan pilih ISO yang tepat

Pilihlah Iso yang tepat, Semakin besar ISO, semakin sensitif sensor kamera, sehingga mampu menangkap cahaya di tempat yang
redup sekalipun. Ada 100, 200, 400 sampai 3200 atau lebih yang ekstrim.
Tetapi, ada kelemahannya lho. Semakin besar ISO, semakin banyak noise pada gambar/video yang diambil.
Kamu bisa eskperimen untuk mencari ISO berapa yang pas dengan lingkungan tempat kamu merekam video.

 

3. Gunakan/tambah lighting (pencahayaan)


Dari 2 setting di atas, hal yang paling berpengaruh ya tetaplah lighting (pencahayaan).
Cobalah untuk menambah lighting pada lingkungan tempat kamu merekam video.
Agar bener-bener worth it, dan menghemat biaya, waktu dan tenaga.
Kamu bisa coba menyewa clamp lights atau lampu semacamnya.

Tips Menentukan Shutter Speed Dalam Videografi

Tips Menentukan Shutter Speed Dalam Videografi

Shutter speed alias kecepatan rana adalah durasi waktu efektif dimana rana kamera terbuka dan membiarkan cahaya masuk
ke dalam sensor. Dengan kata lain, semakin cepat kecepatan shutter speed, maka semakin sedikit pula cahaya yang masuk
ke dalam sensor.

Nah, shutter speed merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas gambar.
Shutter speed sangat menentukan seberapa banyak motion blur yang muncul di gambar.
Semakin cepat kecepatan shutter speed, maka semakin sedikit motion blur yang kamu dapatkan.

Berikut beberapa tips dalam menentukan shutter speed, yang akan membantu kamu dalam Videografi.

 

Dalam Situasi Normal, Shutter Speed = 2 X Frame Rate

Dalam situasi normal dengan kadar cahaya yang juga normal, rumus yang bisa kamu pakai adalah shutter speed = 2 x frame rate.
Jadi, seandainya kamu menggunakan frame rate 25 fps (frame per second), maka kamu bisa menggunakan shutter speed 1/50.
Begitu pula apabila kamu menggunakan shutter speed 30 fps (frame per second), maka gunakan shutter speed 1/60.

 

Untuk Film Action, Gunakan Shutter Speed Tinggi

Ketika membuat film action, maka kamu membutuhkan gerakan semulus mungkin. Oleh karena itu,
kamu membutuhkan shutter speed yang cepat. Maka ketika kamu membuat film action, gunakanlah shutter speed di atas 1/250.

 

Dalam Kondisi Gelap, Shutter Speed = Frame Rate

Dalam kondisi gelap alias low light, maka perhitungannya boleh sedikit diubah.
Kamu bisa menggunakan rumus shutter speed = frame rate. Misalnya, kamu menggunakan frame rate 25 fps (frame per second),
maka kamu bisa menggunakan kecepatan rana 1/25.


Untuk Efek Halusinasi, Gunakan Shutter Speed Rendah

Pernahkah kamu melihat video dengan efek halusinasi? Efek halusinasi membuat objek seolah-olah bergerak lamban dengan
motion blur yang tinggi. Untuk memperoleh efek tersebut, maka kamu bisa gunakan shutter speed rendah,
misalnya 1/5 atau lebih lamban dari itu.

Panduan Dasar Tentang Frame Rate Video

Panduan Dasar Tentang Frame Rate Video

Apa itu frame rate?

Frame rate video adalah susunan gambar dalam jumlah tertentu yang diurutkan dalam hitungan waktu satu detik
sehingga menciptakan ilusi gerakan nyata. Frame rate diukur dalam satuan FPS (Frames Per Second) atau Frame Per Detik.
Semakin tinggi nilai FPS, maka semakin halus gambar yang dihasilkan.

Ada beberapa frame rate yang umum digunakan,
tentunya masing-masing frame rate memiliki fungsi dan tujuan berbeda.
Berikut penjelasannya.

 


24,FPS (Frames Per Second) / Frame Per Detik


24 FPS merupakan frame rate yang paling universal dan banyak digunakan. Ini adalah FPS standar untuk bioskop di seluruh dunia.
Mayoritas kamera video akan menawarkan 24 FPS dan 30 FPS.

 

 

25 FPS (Frames Per Second) / Frame Per Detik

Lain film, lain TV.

Kamu harus tahu bahwa TV mempunyai standar sendiri untuk frame rate, yaitu 25 fps atau 30 fps.
Itu karena TV harus mengikuti satu di antara dua standar: PAL atau NTSC.

Mana saja yang kamu pilih tidak masalah. Tapi kalau mau mengikuti standar yang benar, untuk di Indonesia,
kamu harus menggunakan 25 fps. Karena Indonesia menganut standar PAL, di mana frame rate nya 25 fps.

 

30 FPS (Frames Per Second) / Frame Per Detik


Secara teknis 30 FPS adalah warna video standar NTSC.
30 FPS dikaitkan dengan televisi non-sinematik dan video seperti siaran berita dan olahraga.
Karena Kamu melihat lebih banyak frame dalam satu detik yang diberikan, Kamu mendapatkan tampilan yang lebih
halus yang membuat aksi dan gerakan lebih nyaman disaksikan oleh mata.


48/50 FPS (Frames Per Second) / Frame Per Detik

Ini adalah rate definisi tinggi yang dua kali lipat dari 24 FPS dan 25 FPS.
48/50 FPS ini mampu mengurangi blur dan flicker dalam sebuah rate sinematik.
Ketika merekam sebuah video untuk slow motion atau gerakan lambat,
rate ini ideal untuk dikonversi ke standar 24 FPS dan 25 FPS.


60 FPS (Frames Per Second) / Frame Per Detik

Banyak kamera definisi tinggi yang dapat merekam pada 60 FPS (atau 59,94 FPS)
dan mungkin mewakili masa depan siaran televisi kelas atas.
Bagi banyak DSLR, pilihan 60 FPS merupakan pilihan terbaik untuk merekam video slow motion atau gerakan lambat.


100 + FPS (Frames Per Second) / Frame Per Detik

Kamera digital produksi terbaru yang lebih tinggi, menawarkan pilihan FPS seperti 120, 240 atau bahkan 480.
Dalam cara yang sama dengan memperlambat 60 atau 48 FPS ke 24 atau 30,
Kamu dapat membuat gerakan slow motion yang lebih baik pada kecepatan yang lebih lambat berdasarkan rekaman FPS yang lebih tinggi.

6 Aplikasi Editing Video

6 Aplikasi Editing Video

1. Adobe Premiere Pro

Adobe Premiere Pro adalah aplikasi editing video (PC) yang sering digunakan oleh para profesional.
Program video editing ini sendiri dikembangkan oleh Adobe.

Adobe Premiere Pro juga banyak digunakan sebagai aplikasi editing video (PC) para Youtuber terkenal.
Hal ini karena bukan hanya mudah digunakan tapi juga memiliki fitur yang lengkap.

Dengan menguasai Adobe Premiere Pro, kamu bisa mengedit video seperti; pernikahan,
musik video klip, film, video profil, dan lainnya secara profesional.

2. DaVinci Resolve
Kalau kamu mau mencari aplikasi edit video PC gratis yang punya fitur mirip Adobe Premire Pro,
ada DaVinci Resolve yang tengah naik daun di 2021 ini.

Nggak main-main! DaVinci Resolve dihadirkan oleh developer Blackmagic Design yang juga terkenal sebagai
produsen kamera DSLR kelas atas, lho!

DaVinci Resolve dilengkapi dengan berbagai fitur yang cocok untuk para editor pemula hingga profesional,

Fitur yang disediakan mulai dari motion graphic, multicam edition, audio mixing,
dan berbagai fitur lainnya.

3. Sony Vegas Pro

Software editing video Sony Vegas Pro yang sering kali menjadi alternatif pengguna selain Adobe Premiere pro.

Menawarkan tampilan antarmuka yang sederhana, aplikasi ini bisa dibilang cukup mudah digunakan oleh para pemula
yang baru belajar editing video.

Tak hanya itu, fitur-fitur yang disediakan pun cukup komplit. Ada pula sejumlah template bawaan yang bisa
kamu gunakan agar proses mengedit video menjadi lebih praktis.

Sony Vegas Pro juga bisa menjadi pilihan kalau kamu mencari aplikasi edit video PC tanpa watermark lho Bray.

4. Final Cut Pro X

Nggak melulu untuk pengguna PC Windows aja,
ada juga nih aplikasi bernama Final Cut Pro X buat kamu para pengguna laptop atau PC buatan Apple, Bray.

Aplikasi ini paling populer di kalangan para pengguna MacBook maupun iMac,
lantaran dibekali dengan beragam fitur premium yang mampu menghasilkan editan video berkualitas.

Final Cut Pro X juga dinilai sangat gampang untuk dioperasikan,
sehingga cocok buat kamu pengguna PC atau laptop Apple yang masih belajar ngedit video.

5. Pinnacle Studio

Pinnacle Studio ini adalah software editing video dengan fitur yang cukup mumpuni
dan tampilan yang interaktif, namun tetap ringan kamu gunakan.

Selain itu ada juga fitur screen recording yang cocok untuk kamu seorang YouTuber,
misalnya untuk bermain game atau membuat video tutorial, nih.

Aplikasi ini memiliki 1.500 lebih efek dan template untuk kebutuhan editing video.
Meski begitu, harga yang ditawarkan relatif lebih murah daripada kebanyakan kompetitor.

6. OpenSHot

OpenSHot merupakan Aplikasi Editing Video yang memiliki berbagai fitur yang cukup menakjubkan.
Kamu bisa mengunduhnya secara gratis dan bisa digunakan untuk berbagai macam OS.

OpenShot termasuk Aplikasi Editing Video yang ringan untuk digunakan.
Mengedit video di Openshot bisa dilakukan semudah drag and drop,
tidak ada menu-menu rumit yang akan membuat Anda bingung seperti menggunakan
editor video profesional lainnya.