Kebanyakan lensa dibuat untuk bertahan selamanya, kecuali jika kamu merusaknya. Maka dari itu, membeli lensa bekas seringkali merupakan cara yang baik untuk menghemat uang. Namun agar tidak rugi dan salah memilih, apa sih yang perlu diperiksa sebelum membeli lensa bekas?
Beberapa orang suka perlengkapan kamera bekas. Sebagian besar barang yang ditemukan di pasar barang bekas yang berbeda terlihat lebih baik daripada penampilan peralatan baru setelah dua bulan dimiliki.
Lensa kamera tidak memiliki tanggal kadaluwarsa. Bahkan masih banyak model lensa dari beberapa dekade lalu dapat menghasilkan gambar yang menakjubkan. Banyak lensa yang lebih tua terbuat dari bahan yang sangat tahan lama dan mungkin bertahan lebih lama dari lensa yang diproduksi saat ini. Oleh karena itu, tiga langkah berikut ini dapat digunakan untuk memeriksa lensa bekas: Lihat, rasakan, dan cobalah.
Tampilan Keseluruhan Lensa Kamera Bekas
Hal pertama yang akan kamu kenali adalah penampilan lensa secara keseluruhan. Lensa yang sudah usang bukanlah hal yang buruk. Goresan kecil di permukaan dan lapisan pudar tidak akan merusak hasil jepretanmu. Namun, goresan yang lebih besar atau bahkan penyok sering kali merupakan tanda penggunaan yang berat. Ini bukan alasan untuk meninggalkan penjual dengan sopan, melainkan alasan untuk berhati-hati. Lensa yang terjatuh mungkin memiliki masalah terkait fungsinya.
Lihatlah ke Dalam Lensanya
Momen terbaik adalah saat menyelidiki bagian dalam lensa. Terasa sangat profesional bahkan jika kamu tidak tahu apa yang kamu lakukan. Pegang lensa pada sumber cahaya seperti jendela dan temukan tombol kecil yang akan membuka apertur. Paling menyenangkan adalah ketika kamu melakukannya di depan orang-orang yang tidak memiliki ide bagus tentang perlengkapan fotografi.
Membuka aperture akan memungkinkan kamu melihat bagian dalam lensa kamera. Lensa kamera sebenarnya terdiri dari satu atau lebih kelompok lensa di dalamnya. Grup-grup ini akan bergerak sesuai dengan jarak fokus dan penyesuaian fokus. Saat ada gerakan, ada juga kebocoran kecil yang mungkin menyebabkan sedikit bintik debu masuk. Jika kamu tidak dapat menemukan debu di lensa zoom sudut lebar bekas, debu tersebut jarang keluar dari rak. Lensa prima dengan jarak fokus yang lebih panjang mungkin juga tidak terlalu terpengaruh.
Untuk kebanyakan lensa yang digunakan, debu adalah hal yang normal. Titik kecil di antara elemen lensa tidak memengaruhi kualitas gambar secara keseluruhan. Hanya banyak debu atau materi yang lebih besar seperti rambut atau kotoran yang dapat menjadi masalah. Lalu, ada jamur yang muncul sebagai struktur putih di kaca. Ini bisa terlihat seperti sarang laba-laba atau kristal es. Pada awalnya jamur sulit diidentifikasi. Dalam keadaan selanjutnya, itu akan mempengaruhi foto dan bahkan dapat menyebar ke lensa lain di tas kameramu.
Kesalahan yang Paling Jelas: Goresan di Kaca
Tetapi bagaimana dengan hal-hal yang lebih jelas seperti goresan? Sekali lagi, itu tergantung pada intensitasnya. Beberapa goresan kecil pada lensa depan biasanya bukan masalah besar. Goresan yang lebih besar tidak akan mudah dideteksi dalam gambar akhir. Dengan celah kecil lensa dapat terlihat sebagai bintik, tetapi banyak hal yang harus terjadi pada elemen depan agar lensa tidak berguna. Lensa dengan goresan kecil memberimu kesempatan untuk menawar potongan harga ke penjual. Sementara itu, goresan pada elemen belakang jauh lebih buruk. Elemen belakang adalah gerbang terakhir yang dilewati cahaya hingga menyentuh sensor. Setelah itu, tidak ada elemen lain untuk meratakan cacat visual.
Periksa Fungsi
Tidak peduli apa hasil pemeriksaanmu, lensa harus berfungsi. Pasang ke kamera dan potretlah. Ketajaman sulit untuk dinilai saat kamu berada di bawah tekanan waktu dan tidak dapat meninjau foto di laptop, jadi sebaiknya kamu lebih fokus pada fungsionalitas biasa. Ketajaman selalu menjadi faktor ketidakpastian saat membeli lensa, bahkan yang baru.
Pengaturan Otomatis dan Manual
Kamu harus memeriksa lensa dalam fokus otomatis dan fokus manual. Apakah aperture berfungsi? Beberapa lensa lama tidak memiliki mesin fokus built-in. Dalam kasus ini, fokus otomatis hanya akan bekerja dengan mesin fokus dalam tubuh kameramu. Mungkin perlu mengatur lensa secara manual pada apertur minimum untuk menyesuaikan apertur melalui kamera.
Fokus Depan dan Fokus Belakang
Telusuri objek kecil di sekitar, yang dapat difoto. Atur fokus otomatis ke satu titik, fokus pada objek, ambil gambar dan tinjau. Apakah titik fokus yang dipilih benar-benar paling tajam? Atau area di depan atau di belakang objek. Lakukan lebih dari satu tembakan percobaan dari jarak yang berbeda untuk menyita kegagalan manusia. Fokus depan dan belakang dapat diperbaiki di kamera sampai batas tertentu. Dalam beberapa kasus, kamu perlu menyesuaikan lensa oleh ahlinya. Itu mahal. Dan seringkali, itu tidak sepadan.